Jenis Detektor Alarm Kebakaran Beserta Fungsi & Cara Kerjanya

Jenis Detektor Alarm Kebakaran Beserta Fungsi & Cara Kerjanya

Kebakaran menjadi suatu peristiwa yang wajib dihindari oleh semua orang. Karena selain menimbulkan korban, juga akan menyebabkan kerugian yang tidak sedikit. Maka dari itu, dibutuhkan fire alarm system dengan jenis detektor alarm kebakaran yang sesuai.

Terutama bagi Anda yang memiliki bangunan luas berbentuk gedung bertingkat, sangat diperlukan sistem proteksi kebakaran seperti ini.

Tetapi, sebelum Anda membeli, alangkah baiknya kenali terlebih dahulu tentang apa itu detektor alarm kebakaran beserta dengan fungsi masing-masing detector. Agar nantinya bisa memilih jenis alarm kebakaran yang tepat untuk lokasi yang ingin Anda proteksi.

jenis detektor alarm kebakaran beserta penjelasannya

Apa Itu Fire Detector?

Fire detector atau detektor kebakaran adalah suatu alat yang memiliki fungsi khusus untuk mendeteksi secara dini gejala-gejala kebakaran. Jadi, kebakaran akan cepat diketahui dan bisa segera dieksekusi/dipadamkan. Dengan seperti itu, akan membuat orang-orang disekitar menjadi aman dan meminimalisir kerugian.

Apalagi bagi Anda yang memiliki bangunan luas dan bertingkat. Menerapkan sistem proteksi kebakaran ini merupakan langkah yang sangat tepat. Karena lebih efisien dan akurat dalam mendeteksi kebakaran.

Namun, Anda juga tidak bisa asal-asalan dalam memasang sistem proteksi kebakaran ini. Tentukan terlebih dahulu apa jenis detektor alarm kebakaran yang ingin digunakan, agar bisa mendapatkan sinyal alarm yang akurat. Agar tidak salah pilih, yuk pelajari dulu tentang jenis detektor alarm kebakaran beserta fungsinya dibawah ini.

Jenis-Jenis Detektor Alarm Kebakaran yang Wajib Anda Tahu

Ada beberapa jenis detektor kebakaran yang bisa Anda gunakan. Anda bisa menyesuaikan dengan kebutuhan saja, karena setiap detektor kebakaran memiliki keunggulan dan cara kerja berbeda-beda. Nah, berikut ini merupakan jenis-jenis detektor alarm kebakaran dan fungsinya yang bisa dijadikan referensi.

1. Smoke Detector

jenis jenis alarm kebakaran smoke

Smoke Detector merupakan salah satu jenis detektor alarm kebakaran yang sering digunakan dalam instalasi fire alarm system. Detektor kebakaran ini akan mendeteksi gejala-gejala yang dapat menyebabkan kebakaran dari asap yang timbul dalam suatu ruangan.

Bisa dikatakan bahwa smoke detector ini bekerja lebih cepat jika dibandingkan dengan heat detector. Kenapa? Karena asap cenderung lebih mudah terdeteksi daripada panas dari gejala kebakaran.

Kemudian untuk smoke detector sendiri dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan cara kerjanya, yaitu:

  • Ionization Detector

Memiliki sensitivitas yang sangat tinggi dan bisa mendeteksi api dengan cepat. Akan tetapi, jenis alarm kebakaran ini juga mudah terkena peringatan palsu dikarenakan kesensivitasinya tadi.

  • Smoke Optical (Photoelectric) Detector

Jenis alarm kebakaran ini memiliki sensitivitas yang lebih kecil dan akan efisien untuk mendeteksi asap dari kobaran api kecil. Sehingga memungkinkan untuk ditempatkan di tempat seperti lorong dan area rata lainnya.

Pada intinya, smoke detector ini sangat cocok Anda gunakan di ruangan dalam sebuah gedung/bangunan. Namun, jangan Anda pasang smoke detector ini dalam ruangan yang kesehariannya menghasilkan banyak asap. Karena dikhawatirkan jenis fire detector ini memberikan sinyal/peringatan palsu jika terjadi kebakaran.

2. Heat Detector

jenis alarm kebakaran heat detector

Heat detector memiliki kemampuan untuk mendeteksi gejala kebakaran dari suhu panas yang ditimbulkan dalam sebuah ruangan. Jenis detektor alarm kebakaran ini dibagi menjadi dua jenis berdasarkan cara kerjanya, yaitu:

  • ROR (Rate Of Rise Heat Detector)

Detektor akan bekerja dengan cara mendeteksi gejala kebakaran berdasarkan kenaikan suhu panas dalam sebuah ruangan yang relatif cepat/tidak normal. Jenis detektor alarm kebakaran ini memiliki area proteksi yang cukup luas mencapai 50 m2 dengan ketinggian plafon 4 meter.

Namun, jika plafon lebih tinggi, tentu area proteksinya juga ikut berkurang. Dalam peletakan detektor alarm kebakaran, disarankan untuk tidak melebihi 8 meter.  Detektor kebakaran ini sangat cocok Anda gunakan untuk proteksi kebakaran di ruangan kantor, rumah sakit, kamar hotel, ruang arsip, gudang, dan ruang server.

  • Fixed Temperature Heat Detector

Mendeteksi gejala kebakaran berdasarkan dengan titik panas tertentu. Biasanya, pada titik panas 55-63 derajat celcius, sensor pada fire detector ini akan aktif dan memberikan sinyal jika terjadi kebakaran.

Area efektif peletakan detektor kebakaran ini adalah pada ketinggian plafon 4 meter untuk area proteksi seluas 30m2. Atau pada ketinggian plafon 4-8 meter untuk area proteksi seluas 15m2. Sangat cocok digunakan untuk memproteksi area yang memang sudah memiliki suhu panas, seperti ruang genset, dapur, bengkel las, basement, dan tempat-tempat sejenisnya.

3. Flame Detector

jenis detektor alarm kebakaran flame

Flame detector merupakan salah satu jenis detektor alarm kebakaran yang memiliki fungsi untuk mendeteksi radiasi sinar ultraviolet dari nyala api kebakaran. Kemudian alat ini juga mampu mendeteksi penyerapan cahaya pada aliran gelombang tertentu. Jadi, jenis alarm kebakaran ini bisa membedakan antara gelombang cahaya sumber api yang nyata dan yang palsu. 

4. Gas Detector

jenis-jenis detektor kebakaranGas detector adalah jenis alarm kebakaran yang berfungsi untuk mendeteksi keberadaan gas di suatu lokasi atau ruangan. Jadi, fire detector ini akan mengidentifikasi kadar gas yang ada untuk meminimalisir bahaya kebakaran keselamatan orang-orang yang berada di dalam suatu tempat/ruangan.

Gas yang bisa terdeteksi oleh detektor kebakaran ini adalah jenis LPG (liquefied petroleum gas) dan LNG (liquefied natural gas). Jenis detektor alarm kebakaran ini bisa digunakan di area industri atau usaha rumahan untuk mendeteksi gejala kebakaran yang disebabkan karena kebocoran gas dan bahan logam mudah terbakar.

5. Beam Detector

jenis detektor kebakaran beam

Jenis detektor alarm kebakaran ini berbeda dengan detektor lainnya. Beam detector bekerja secara berpasangan dengan alat pemancar. Kedua alat ini dipasangkan pada satu garis lurus di suatu tempat atau ruangan. Fire detector ini akan mendeteksi gejala kebakaran melalui cahaya yang ditimbulkan karena api.

Nah, setelah cahaya tersebut muncul dan berhasil tertangkap oleh pemancar, kemudian akan langsung dideteksi dan memberikan sinyal bahaya kebakaran. Beam detector sangat cocok dipasang untuk memproteksi area luas, seperti gudang, bandara, dan area industri.

Baca Juga:
Kerusakan Fire Alarm yang Harus Anda Ketahui
Cara Memilih Fire Alarm System yang Benar

Dimana Bisa Pasang Fire Alarm System atau Beli Detektor Alarm Kebakaran?

Melakukan proteksi kebakaran pada suatu tempat sangatlah penting. Maka dari itu, terapkan sistem proteksi sebelum kebakaran melanda. Sebagai kontraktor sistem proteksi kebakaran No 1 di Indonesia, Bromindo siap membantu Anda melakukan instalasi fire alarm system.

Bromindo memiliki tenaga kerja yang profesional dan berpengalaman. Guna memberikan perlindungan terbaik untuk Anda, semua produk fire alarm dari Bromindo sudah berstandar NFPA dan bersertifikat UL & FM, ya!

Jadi, jangan khawatir lagi untuk mempercayakan pemasangan alarm kebakaran kepada kami. Atau Anda juga bisa membeli berbagai jenis detektor alarm kebakaran atau perlengkapan sistem proteksi kebakaran lainnya di toko kami.

Yuk, hubungi kami sekarang untuk mendapatkan informasi lebih lanjut terkait dengan instalasi sistem proteksi kebakaran.

Nah, itulah kiranya pembahasan tentang jenis-jenis detektor alarm kebakaran beserta penjelasannya. Semoga bisa menjadi informasi yang bermanfaat untuk Anda yang ingin memproteksi bangungan/aset yang dimiliki.

Recent Posts

Leave a Comment

0