Bagaimana TIM Fire Brigade Bekerja dengan Fire Hydrant
Bagaimana TIM Fire Brigade Bekerja dengan Fire Hydrant
Apa kalian tahu bagaimana TIM Fire Brigade bekerja dengan fire hydrant ? Untuk sedikit menambah pengetahuan kita tentang gimana tim fire brigade (pemadam kebakaran) bekerja, kita akan membahasnya di artikel ini.
Fire brigade (pemadam kebakaran) yaitu petugas yang telah ditelatih dan bertugas untuk menanggulangi kebakaran. Tim fire brigade selain terlatih untuk menyelamatkan korban dari kebakaran, juga dilatih untuk menyelamatkan korban kecelakaan lalu lintas, gedung runtuh , dan lain-lainya. Disamping hal tersebut juga dilatih bagaimana TIM Fire Brigade bekerja dengan fire hydrant.
Pengetahuan tentang bagaimana TIM Fire Brigade bekerja dengan fire hydrant perlu diadakan pada perusahaan yang bergerak pada bidang fire fighting (pemadam kebakaran). Pengetahuan tentang bagaimana TIM Fire Brigade bekerja dengan fire hydrant. bisa didapat melalui media internet, tetapi untuk dapat terlalih harus mengikuti training dari perusahaan yang berpengalaman bertahun-tahun. Salah satunya perusahaan Bromindo yang bergerak dibidang fire fighting.
Bagaimana TIM Fire Brigade bekerja dengan fire hydrant? Langkah yang dilakukan Tim Brigade (pemadam kebakaran) sebagai berikut:
[dropcap type=”circle” color=”#HHHHHH” background=”#FFF222″]1[/dropcap]Memastikan Fire hydrant- Dalam tahap ini fire brigade memastikan fire hydrant dapat berjalan dengan lancar dan baik sesuai fungsinya. Ketika digunakan fire hydrant dapat menghasilkan air yang bertekanan tinggi dapat mengalir.
[dropcap type=”circle” color=”#HHHHHH” background=”#FFF222″]2[/dropcap]Mempersiapkan fire hose coupling (penghubung selang) dan fire hose (selang pemadam kebakaran)
- Fire brigade harus memastikan fire hose sudah terkoneksi dengan fire hose coupling. Kemudian koneksikan fire hose ke fire hydrant pillar. Hal ini lakukan supaya dapat mengalirkan air dari tandon air yang bertekanan tinggi karena di pacu dengan fire pump (pompa pemadama kebakaran).
- Perlu jadi catatan bagi fire brigade agar fire hose dalam posisi tidak terbelit, sehingga aliran air tidak tersendat pada lipatan yang terbelit dan dapat berjalan dengan lancar.
- Fire hose diangkat atau dipanggul jika terasa berat, kemudian fire hose dilempar ke arah yang mendekati zona kebakaran. Ini dilakukan supaya waktu memadamkan zona yang terbakar tidak terlalu jauh tetapi harus diperhatikan jangan terlalu deket dengan jilatan api.
- Untuk mengatasi fire hose yang kurang panjang untuk mendekati zona kebakaran dapat ditambah dengan selang lainnya dengan menggunakan fire hose coupling.
- Jika semua peralatan sudah terpasang dengan baik fire hydrant pillar sudah di buka dengan tekanan air yang tinggi. Firehose yang sudah terkoneksi dengan nozzle bisa langsung digunakan untuk memadamkan kebakaran.
[dropcap type=”circle” color=”#HHHHHH” background=”#FFF222″]3[/dropcap]Mempersiapkan Nozzle
- Nozzle ini dimanfaatkan untuk mengarahkan ke titik api atau kebakaran. Penting untuk diperiapkan fire brigade.
- Fire brigade harus memperhatikan posisi kaki agak merenggang agar tumpuan ke tanah kuat dan peganggan yang sempurna.
- Posisi tangan kiri memegang ujung nozzle sedangkan tangan kanan memegang pangkal nozzle dengan menjepit ketiak supaya tidak goyah ketika air memancar.
- Fire brigade harus memberikan kode ke operator yang bertugas memberikan pasokan air jika sudah siap memadamkan api.
[dropcap type=”circle” color=”#HHHHHH” background=”#FFF222″]4[/dropcap]Mempersiapkan peralatan untuk membuka fire hydrant
- Mempersiapkan kunci pas atau menggunakan fire hydrant gate valve. Salah satu alat ini dimaksudkan untuk membuka kran air (valve ) pada fire hydrant pillar sehingga air di distribusikan dari tandon air dengan fire pump (pompa pemadam kebakaran) dapat mengalir dan dapat digunakan.
- Letakkan fire hydrant gate valve pada kran air(valve) pada fire hydrant.
- Putar searah jarum jam ketika fire hose coupling yang terkoneksi fire hose sudah terpasang pada fire hydrant pillar dan fire hose sudah ke sumber kebakaran.
- Disarankan untuk tidak lansung membuka valve terlalu cepat supaya tidak memberatkan fire hose yang mendapatkan tekanan air yang tinggi. Disamping hal tersebut untuk menghindari terjadinya Water Hammer yang dapat merusaka peralatan fire hydrant pillar. Water Hammer sebutan komponen fire hydrant rusak akibat putaran tergesa-gesa dan menimbulkan bunyi yang mengakibatkan valve kendor karena patah.
[dropcap type=”circle” color=”#HHHHHH” background=”#FFF222″]5[/dropcap]Mempersiapkan Distribusi Air
- Kode untuk mendirstribukan atau mengalirkan air dari pemegang nozzle adalah lurus ke atas.
- Sedangkan kode untuk menghentikan aliran air adalah melipat siku tangan dengan berulang-ulang.
Hal yang perlu diperhatikan tentang bagaimana TIM Fire Brigade bekerja dengan fire hydrant
Hal yang perlu diperhatikan tentang bagaimana TIM Fire Brigade bekerja dengan fire hydrant. Yaitu waktu menjadi operator untuk membuka valve pada fire hydrant pillar diupayakan tidak membuka terlalu cepat. Karena sikat air yang dihasilkan dari fire hydrant system tekanannya sangat tinggi, jika di buka terlalu cepat bisa menyebabkan kebocoran pada firehose. Disamping hal tersebut bisa membahayakan petugas yang berperan memegang nozzle terpental karena pijakan kaki yang kurang kuat. Kemudia yang harus diingiat juga sebagai catatan penting, Valve pada fire hydrant pillar disarankan tidak tergesa-gesa ketika membukanya karena bisa menyebabkan water hamper pada fire hydrant. Dengan penjelasan mengenai bagaimana TIM Fire Brigade bekerja dengan fire hydrant dapat diterapkan oleh Tim fire brigade agar fire hydrant dapat terjaga dengan lebih baik.
Hi! Saya Bro Bagas, seorang Fire System Specialist di Bromindo. Saya selalu mengikuti pembaruan dan perkembangan terbaru tentang sistem proteksi kebakaran. Melalui tulisan di website ini, saya akan berbagi pengetahuian dan pengalaman untuk membantu orang-orang dalam menciptakan sistem proteksi kebakaran.